Saturday, May 29, 2010

ROENTGEN

Rontgen Harus Penunjuk Perubatan

KUMALA (65) harus di-roentgen untuk memastikan penyakit yang dideritanya. Hanya saja ia belum melakukan hal yang sama. Ada kekhawatiran untuk mengikuti perintah doktor mengingati kesan sinar itu sering dianggap berbahaya. "Katanya kalau kita sering rontgen boleh menyebabkan kanser," ujarnya.

Apa yang dikhuatiri Kumala juga sering kita alami. Menurut dr Hengky Indradjaja, kebimbangan itu memang beralasan. Sinar X yang digunakan untuk foto roentgen merupakan sinar yang dapat menyebarkan radiasi. Namun demikian, manfaat yang didapat dari teknologi itu lebih banyak berbanding risikonya. Jadi jika dilakukan dengan betul dan untuk kepentingan perubatan, tidak masalah, "tegasnya.

Kalaupun bayi harus melakukan roentgen untuk tujuan diagnosis, tetap harus dijalankan.

Akan tetapi harus diingat bahawa permintaan foto roentgen harus berasal dari doktor yang mengendalikan. "Contohnya telah mempertimbangkan masak-masak manfaat dan merosot," jelas Hengky.

Ia menjelaskan, saat ini penyelidikan mengenai penggunaan sinar radiasi tersebut terus dilakukan untuk mengurangkan kemungkinan kesan negatif daripada sinaran radiasi, termasuk sinar X (sinar roentgen).

Ditambah, teknologi roentgen sudah digunakan lebih dari seabad lalu. Tepatnya sejak 8 November 1890 ketika ahli fizik terkemuka berkebangsaan Jerman, Conrad Roentgen, termasuk sinar yang tidak dikenalinya, yang kemudian diberi label sinar X. Sinar itu mampu menembusi bahagian tubuh manusia, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memotret bahagian-bahagian dalam tubuh, yang kemudian dijadikan sebagai alat diagnosis untuk asas perubatan.

Teknologi sinar roentgen pun dianggap sebagai satu penemuan yang mampu membantu banyak orang, terutama untuk menganalisis dan mendiagnosis suatu keadaan demi penyembuhan suatu penyakit. Namun demikian radiasi yang ditimbulkan dalam proses penyinaran roentgen disinyalir mengandung kekuatan radioaktif yang boleh berbahaya.

Oleh itu, sinar X yang "ditembakkan" untuk memotret bahagian dalam organ tubuh seharusnya benar-benar dalam komposisi tepat. "Jika tidak, teknologi ini justru bisa memicu kanser, sebab fungsi dari sinar X adalah mematikan pertumbuhan atau malah memicu pertumbuhan sel. Nah, jika pertumbuhan sel tersebut liar, itulah yang disebut dengan kanser, "ujar Hengky.

Selain itu, penggunaan sinar roentgen yang terlalu sering atau dengan dos besar, juga boleh berpengaruh pada fungsi seksual.

Untuk itu, walaupun pengunaan sinar roentgen yang banyak dilakukan sekarang sudah melalui kajian mendalam, anda meminimalisasi dampak negatif penggunaan sinar roentgen, prosedur tetap harus dilalui dengan baik. "Untuk meminimalisasi efek radiasinya," ujar Hengky.
Yang juga tidak kalah penting, jangan biasakan setiap ada gejala penyakit selalu minta foto roentgen. Foto roentgen yang terlalu sering juga tidak baik.

No comments:

Post a Comment